DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN
Disusun untuk
memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Kesehatan
Lingkungan
Dosen Pengampu Mata
Kuliah : Fahrida Khairat
Ramadhani Eka Putri
G1D114018
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014
TUGAS I
DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Peranan
lingkungan dalam menimbulkan permasalahan kesehatan
Adapun peranannya yaitu
:
a)
Lingkungan
sebagai faktor predisposisi ( faktor kecendrungan )
Secara umum faktor
predisposisi ialah sebagai preferensi pribadi yang dibawa seseorang atau
kelompok kedalam suatu pengalaman belajar. Hal ini mungkin mendukung atau
menghambat perilaku sehat dalam setiap kasus, faktor ini mempunyai pengaruh. Faktor
predisposisi mencakup pengetahuan, sikap, keyakinan, nilai dan persepsi,
berkenaan dengan motivasi seorang atau kelompok untuk bertindak.
b)
Lingkungan
sebagai faktor penyebab penyakit/ agent ( penyebab lansung penyakit )
Hipocrates telah mengembangkan teori
bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi air,
udara, tanah, cuaca, dan lain sebagainya. penyebab penyakit dalam epidemiologi brkembang dari rantai sebab akibat
ke suatu proses kejadian penyakit, yakni proses interaksi antara manusia
(pejamu) dengan berbagai sifatnya, ( biologis,fisiologis, psikologis,
sosiologis, dan antropologis) dengan penyabab (agent) serta dengan lingkungan (
environment ). Agen merupakan suatu faktor yang harus hadir untuk suatu
penyakit agar penyakit itu terjadi.
c)
Lingkungan
sebagai faktor media transmisi penyakit/ reservoir ( perantara penularan
penyakit )
Komponen lingkungan bertindak sebagai media atau perantara terjadinya
penyakit dimasyarakat. Media transmisi tidak akan memiliki
potensi penyakit kalau didalamnya tidak mengandung bibit penyakit atau agent
penyakit. Medianya seperti udara, air, manusia, binatang, tumbuhan, dan
lainnya.
d)
Lingkungan
sebagai faktor yang mempengaruhi perjalanan penyakit ( faktor penunjang )
Lingkungan yang sehat
akan memberikan dampak positif bagi kesehatan manusia, dan sebaliknya
lingkungan yang tidak sehat akan memberikan dampak negatif terhadap kesehatan
manusia.
Dampak negatif tersebut di antaranya
ialah:
1. Sebagai
pendukung, yaitu menunjang berjangkitnya suatu penyakit.
Contoh : keluarga yang tinggal
di sebuah rumah yang berhawa lembab dalam daerah yang endemis terhadap penyakit
TBC, maka mereka mudah sekali terserang penyakit TBC.
2. Sebagai
penyebab secara lansung.
Contoh : orang yang
bekerja di pabrik baja akan mudah terserang penyakit keruh lensa.
3. Sebagai
sarana penyebaran penyakit.
Contoh : air bagi
penyakit kolera.
4. Sebagai
faktor yang mempengaruhi perjalanan suatu penyakit.
Contoh : udara panas akan
memperberat penderitaan jantung.
Referensi
:
2. Faktor
lingkungan yang dominan dalam menimbulkan permasalahan kesehatan masyarakat
a. Faktor
Kimia
Risiko kesehatan timbul
dari pajanan berbagai bahan kimia. Banyak bahan kimia yang memiliki sifat
beracun dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan kerusakan pada sistem tubuh
dan organ lainnya atau merusak kesehatan. Bahan kimia berbahaya dapat berbentuk
padat, cairan, uap, gas, debu, asap atau kabut. Semua bahan tersebut dapat
merusak kesehatan melalui :
·
Inhalasi (menghirup): Dengan
bernapas melalui mulut atau hidung, zat beracun dapat masuk ke dalam paru-paru.
Seorang dewasa saat istirahat menghirup sekitar lima liter udara per menit yang
mengandung debu, asap, gas atau uap. Beberapa zat, seperti fiber/serat, dapat
langsung melukai paruparu.
·
Pencernaan (menelan): Bahan
kimia dapat memasuki tubuh jika makan makanan yang terkontaminasi, makan dengan
tangan yang terkontaminasi atau makan di lingkungan yang terkontaminasi. Zat di
udara juga dapat tertelan saat dihirup, karena bercampur dengan lendir dari
mulut, hidung atau tenggorokan.
·
Penyerapan ke dalam kulit atau
kontak invasif: Beberapa di antaranya adalah zat
melewati kulit dan masuk ke pembuluh darah, biasanya melalui tangan dan wajah.
Kadang-kadang, zat-zat juga masuk melalui luka dan lecet atau suntikan
(misalnya kecelakaan medis).
b. Faktor
Fisik
Faktor fisik adalah
faktor di lingkungan yang bersifat fisika antara lain kebisingan, penerangan,
getaran, iklim kerja, gelombang mikro dan sinar ultra ungu.
·
Kebisingan adalah semua suara
yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alatalat proses produksi dan atau
alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan
pendengaran. Suara keras, berlebihan atau berkepanjangan dapat merusak jaringan
saraf sensitif di telinga, menyebabkan kehilangan pendengaran sementara atau
permanen. Hal ini sering diabaikan sebagai masalah kesehatan, tapi itu adalah
salah satu bahaya fisik utama.
·
Getaran
adalah gerakan bolak-balik cepat (reciprocating), memantul ke atas dan ke bawah
atau ke belakang dan ke depan. Gerakan tersebut terjadi secara teratur dari
benda atau media dengan arah bolak balik dari kedudukannya. Hal tersebut dapat
berpengaruh negatif terhadap semua atau sebagian dari tubuh. Misalnya, memegang
peralatan yang bergetar sering mempengaruhi tangan dan lengan pengguna,
menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan sirkulasi di tangan.
c. Faktor
Biologi
Pengaruh faktor biologi
sangat beragam terutama pada lingkungan pekerjaan. Pengaruh nya dapat melalui
bakteri, virus, parasit, protozoa dan lainnya. Seperti pekerja di pertanian,
perkebunan dan kehutanan termasuk di dalam perkantoran yaitu indoor air
quality, banyak menghadapi berbagai penyakit yang disebabkan virus, bakteri
atau hasil dari pertanian, misalnya tabakosis pada pekerja yang mengerjakan
tembakau.
d. Faktor
Ergonomi dan pengaturan Kerja
Ergonomi adalah studi tentang hubungan antara
pekerjaan dan tubuh manusia.Industri barang dan jasa telah
mengembangkan kualitas dan produktivitas. Restrukturisasi proses produksi
barang dan jasa terbukti meningkatkan produktivitas dan kualitas produk secara
langsung berhubungan dgn disain kondisi kerja Pengaturan cara kerja dapat
memiliki dampak besar pada seberapa baik pekerjaan dilakukan dan kesehatan
mereka yang melakukannya. Semuanya dari posisi mesin pengolahan sampai
penyimpanan alat-alat dapat menciptakan hambatan dan risiko.
Penyusunan tempat kerja
dan tempat duduk yang sesuai harus diatur sedemikian sehingga tidak ada
pengaruh yang berbahaya bagi kesehatan. Tempat – tempat duduk yang cukup dan
sesuai harus disediakan untuk pekerja-pekerja dan pekerjapekerja harus diberi
kesempatan yang cukup untuk menggunakannya.
Referensi
:
3. Opini
tentang permasalahan penyakit DBD di Provinsi Jambi
Masalah
:
Kasus penyakit demam berdarah dengue
(DBD) di Provinsi Jambi semakin tidak terkendali menyusul musim hujan yang
masih terus melanda daerah itu. Peningkatan kasus penyakit akibat gigitan
nyamuk aedes aegypti tersebut melonjak selama Desember 2014 ini. Namun upaya
penanggulangan kasus DBD di daerah itu belum dilakukan secara maksimal melalui
fogging (penyemprotan anti nyamuk).
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian
Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Kaswendi di Kota Jambi
mengatakan, kasus DBD di Provinsi Jambi yang terpantau hingga pekan ketiga
Desember ini mencapai 975 kasus. Sedangkan korban meninggal akibat DBD di
provinsi mencapai 14 orang. Kasus DBD di daerah itu meningkat 337 kasus atau
sekitar 53 % dibandingkan tahun lalu sekitar 638 kasus. Namun kasus meninggal
akibat DBD menurun dari 18 orang tahun lalu menjadi 14 orang saat ini.
Penyebab :
Penyebab :
Drastisnya peningkatan kasus DBD di
Jambi selama musim hujan Desember ini disebabkan banyaknya genangan air di
sekitar permukiman, perkantoran dan sekolah – sekolah. Kemudian peningkatan
kasus DBD di daerah juga dipengaruhi masih rendahnya kesadaran warga melakukan pemberantasan
sarang nyamuk (PSN) dengan cara menguras bak mandi, membersihkan dan mengubur
kaleng-kaleng penampungan air di lingkungan rumah.
Opini :
Berdasarkan permasalahan dan
penyebab dari penyakit DBD di Jambi terlihat bahwa terjadi peningkatan kasus
DBD dari tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan karna kesadaran untuk
berperilaku hidup bersih terutama dilingkungan dari masyarakat itu sendiri
masih kurang, sehingga penyakit DBD sangat mudah menyebar ke lingkungan tempat
tinggal. Meningkat dan menurunnya kasus DBD ini tidak hanya bergantung kepada
tenaga kesehatan dan pemerintah saja, tetapi juga di perlukan kesadaran prilaku
lingkungan sehat dari masyarakat itu sendiri.
Banyak orang yang tidak menghiraukan
kasus DBD ini, namun sebenarnya kasus ini sangat berbahaya, dan mereka tidak
menyadari. Oleh karena itu juga diperlukan peran dari pemerintah/ dinas
kesehatan terutama tenaga kesehatan. Tenaga kesehatanlah yang paling berperan
dalam menyikapi bagaimana agar masyarakat peduli hidup sehat, lingkungan sehat,
mengerti tentang penyebab dan cara menanggulangi masalah DBD ini.
Dalam menyikapi hal ini, sebaiknya
tenaga kesehatan benar – benar memantau dan mengawasi lansung serta ikut
berperan di dalam lingkungan masyarakat dalam membentuk prilaku lingkungan
sehat atau hidup bersih. Misalnya melakukan pemantauan ke setiap rumah apakah
lingkungan mereka sudah mencapai standar lingkungan sehat atau belum, tenaga
kesehatan tidak hanya memberikan penyuluhan atau sekedar promosi saja.
Referensi
:
4. Pengaruh
ekosistem terhadap terjadinya penyakit
Ekosistem adalah
suatu sistem ekologi yang terbentuk dari hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Menjalin suatu keseimbangan interaksi manusia dengan
lingkungannya pada tarap optimal dan batas-batas tertentu untuk menjamin
kehidupan yang tetap sehat (well being). Bila kondisi yang optimal dapat dicapai karena timbulnya
interaksi yang “menekan” kehidupan, maka kesehatan lingkungan sampai
batas-batas dimungkinkan dapat menyerasikan diri melalui berbagai upaya.
Ekosistem
memainkan peranan penting dalam melindungi kesehatan manusia dengan mengatur
iklim, udara, air dan penyakit menular serta menyediakan perawatan penyakit
yang efektif. Meningkatnya penyakit di kalangan manusia disebabkan oleh
terganggunya jasa lingkungan akibat penebangan hutan, pembangunan pertanian,
terganggunya aliran air, urbanisasi dan perubahan iklim. Alam menyediakan paket
kesehatan yang paling lengkap di Bumi; terdiri dari pengendalian iklim, sumber
air bersih dan terbarukan; makanan yang berlimpah dari hutan dan laut, dan,
bila diperlukan, obat-obatan untuk berbagai penyakit. Jika kita bertindak
sekarang, kita dapat mengamankan sistem alam yang sangat vital itu bagi
kesehatan manusia. Hidup kita bergantung padanya.
Kesimpulan :
Berdasarkan
penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa ekosistem sangat berperan atau
berpengaruh terhadap kehidupan terutama kesehatan, karena jika ekosistem nya
tidak optimal maka akan berdampak tidak baik untuk kehidupan serta dapat
menimbulkan penyakit bahkan juga bisa menular dan menyebar pada lingkungan
kehidupan.
Referensi
:
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&uact=8&ved=0CEYQFjAE&url=http%3A%2F%2Fwww.civas.net%2Fsites%2Fdefault%2Ffiles%2Fseminar%2FMedik-Konservasi-dan-Ecohealth-sebagai-pendekatan-transdisiplin-tata-naipospos.pdf&ei=PF4GVdeKD43muQSC8IHQAg&usg=AFQjCNHatMF4M1b_4kkOCrko0XBFyBpC6A&bvm=bv.88198703,d.c2E