Kamis, 07 Mei 2015

KESLING_DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN


DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Kesehatan Lingkungan
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Fahrida Khairat

logo FKIK


Ramadhani Eka Putri
G1D114018


PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014

TUGAS I
DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN

1.      Peranan lingkungan dalam menimbulkan permasalahan kesehatan
Adapun peranannya yaitu :
a)      Lingkungan sebagai faktor predisposisi ( faktor kecendrungan )
Secara umum faktor predisposisi ialah sebagai preferensi pribadi yang dibawa seseorang atau kelompok kedalam suatu pengalaman belajar. Hal ini mungkin mendukung atau menghambat perilaku sehat dalam setiap kasus, faktor ini mempunyai pengaruh. Faktor predisposisi mencakup pengetahuan, sikap, keyakinan, nilai dan persepsi, berkenaan dengan motivasi seorang atau kelompok untuk bertindak.
b)     Lingkungan sebagai faktor penyebab penyakit/ agent ( penyebab lansung penyakit )
Hipocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi air, udara, tanah, cuaca, dan lain sebagainya. penyebab penyakit dalam epidemiologi brkembang dari rantai sebab akibat ke suatu proses kejadian penyakit, yakni proses interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya, ( biologis,fisiologis, psikologis, sosiologis, dan antropologis) dengan penyabab (agent) serta dengan lingkungan ( environment ). Agen merupakan suatu faktor yang harus hadir untuk suatu penyakit agar penyakit itu terjadi.
c)      Lingkungan sebagai faktor media transmisi penyakit/ reservoir ( perantara penularan penyakit )
Komponen lingkungan bertindak sebagai media atau perantara terjadinya penyakit dimasyarakat. Media transmisi tidak akan memiliki potensi penyakit kalau didalamnya tidak mengandung bibit penyakit atau agent penyakit. Medianya seperti udara, air, manusia, binatang, tumbuhan, dan lainnya.


d)     Lingkungan sebagai faktor yang mempengaruhi perjalanan penyakit ( faktor penunjang )
Lingkungan yang sehat akan memberikan dampak positif bagi kesehatan manusia, dan sebaliknya lingkungan yang tidak sehat akan memberikan dampak negatif terhadap kesehatan manusia.
Dampak negatif tersebut di antaranya ialah:
1.      Sebagai pendukung, yaitu menunjang berjangkitnya suatu penyakit.
Contoh : keluarga yang tinggal di sebuah rumah yang berhawa lembab dalam daerah yang endemis terhadap penyakit TBC, maka mereka mudah sekali terserang penyakit TBC.
2.      Sebagai penyebab secara lansung.
Contoh : orang yang bekerja di pabrik baja akan mudah terserang penyakit keruh lensa.
3.      Sebagai sarana penyebaran penyakit.
Contoh : air bagi penyakit kolera.
4.      Sebagai faktor yang mempengaruhi perjalanan suatu penyakit.
Contoh : udara panas akan memperberat penderitaan jantung.



Referensi :


2.      Faktor lingkungan yang dominan dalam menimbulkan permasalahan kesehatan masyarakat
a.       Faktor Kimia
Risiko kesehatan timbul dari pajanan berbagai bahan kimia. Banyak bahan kimia yang memiliki sifat beracun dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan kerusakan pada sistem tubuh dan organ lainnya atau merusak kesehatan. Bahan kimia berbahaya dapat berbentuk padat, cairan, uap, gas, debu, asap atau kabut. Semua bahan tersebut dapat merusak kesehatan melalui :
·         Inhalasi (menghirup): Dengan bernapas melalui mulut atau hidung, zat beracun dapat masuk ke dalam paru-paru. Seorang dewasa saat istirahat menghirup sekitar lima liter udara per menit yang mengandung debu, asap, gas atau uap. Beberapa zat, seperti fiber/serat, dapat langsung melukai paruparu.
·         Pencernaan (menelan): Bahan kimia dapat memasuki tubuh jika makan makanan yang terkontaminasi, makan dengan tangan yang terkontaminasi atau makan di lingkungan yang terkontaminasi. Zat di udara juga dapat tertelan saat dihirup, karena bercampur dengan lendir dari mulut, hidung atau tenggorokan.
·         Penyerapan ke dalam kulit atau kontak invasif: Beberapa di antaranya adalah zat melewati kulit dan masuk ke pembuluh darah, biasanya melalui tangan dan wajah. Kadang-kadang, zat-zat juga masuk melalui luka dan lecet atau suntikan (misalnya kecelakaan medis).  

b.      Faktor Fisik
Faktor fisik adalah faktor di lingkungan yang bersifat fisika antara lain kebisingan, penerangan, getaran, iklim kerja, gelombang mikro dan sinar ultra ungu.
·         Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alatalat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Suara keras, berlebihan atau berkepanjangan dapat merusak jaringan saraf sensitif di telinga, menyebabkan kehilangan pendengaran sementara atau permanen. Hal ini sering diabaikan sebagai masalah kesehatan, tapi itu adalah salah satu bahaya fisik utama.
·         Getaran adalah gerakan bolak-balik cepat (reciprocating), memantul ke atas dan ke bawah atau ke belakang dan ke depan. Gerakan tersebut terjadi secara teratur dari benda atau media dengan arah bolak balik dari kedudukannya. Hal tersebut dapat berpengaruh negatif terhadap semua atau sebagian dari tubuh. Misalnya, memegang peralatan yang bergetar sering mempengaruhi tangan dan lengan pengguna, menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan sirkulasi di tangan.

c.       Faktor Biologi
Pengaruh faktor biologi sangat beragam terutama pada lingkungan pekerjaan. Pengaruh nya dapat melalui bakteri, virus, parasit, protozoa dan lainnya. Seperti pekerja di pertanian, perkebunan dan kehutanan termasuk di dalam perkantoran yaitu indoor air quality, banyak menghadapi berbagai penyakit yang disebabkan virus, bakteri atau hasil dari pertanian, misalnya tabakosis pada pekerja yang mengerjakan tembakau.

d.      Faktor Ergonomi dan pengaturan Kerja
Ergonomi adalah studi tentang hubungan antara pekerjaan dan tubuh manusia.Industri barang dan jasa telah mengembangkan kualitas dan produktivitas. Restrukturisasi proses produksi barang dan jasa terbukti meningkatkan produktivitas dan kualitas produk secara langsung berhubungan dgn disain kondisi kerja Pengaturan cara kerja dapat memiliki dampak besar pada seberapa baik pekerjaan dilakukan dan kesehatan mereka yang melakukannya. Semuanya dari posisi mesin pengolahan sampai penyimpanan alat-alat dapat menciptakan hambatan dan risiko.


Penyusunan tempat kerja dan tempat duduk yang sesuai harus diatur sedemikian sehingga tidak ada pengaruh yang berbahaya bagi kesehatan. Tempat – tempat duduk yang cukup dan sesuai harus disediakan untuk pekerja-pekerja dan pekerjapekerja harus diberi kesempatan yang cukup untuk menggunakannya.




Referensi :





3.      Opini tentang permasalahan penyakit DBD di Provinsi Jambi
Masalah :
Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Jambi semakin tidak terkendali menyusul musim hujan yang masih terus melanda daerah itu. Peningkatan kasus penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut melonjak selama Desember 2014 ini. Namun upaya penanggulangan kasus DBD di daerah itu belum dilakukan secara maksimal melalui fogging (penyemprotan anti nyamuk).
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Kaswendi di Kota Jambi mengatakan, kasus DBD di Provinsi Jambi yang terpantau hingga pekan ketiga Desember ini mencapai 975 kasus. Sedangkan korban meninggal akibat DBD di provinsi mencapai 14 orang. Kasus DBD di daerah itu meningkat 337 kasus atau sekitar 53 % dibandingkan tahun lalu sekitar 638 kasus. Namun kasus meninggal akibat DBD menurun dari 18 orang tahun lalu menjadi 14 orang saat ini.
Penyebab :
Drastisnya peningkatan kasus DBD di Jambi selama musim hujan Desember ini disebabkan banyaknya genangan air di sekitar permukiman, perkantoran dan sekolah – sekolah. Kemudian peningkatan kasus DBD di daerah juga dipengaruhi masih rendahnya kesadaran warga melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara menguras bak mandi, membersihkan dan mengubur kaleng-kaleng penampungan air di lingkungan rumah.
Opini :
Berdasarkan permasalahan dan penyebab dari penyakit DBD di Jambi terlihat bahwa terjadi peningkatan kasus DBD dari tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan karna kesadaran untuk berperilaku hidup bersih terutama dilingkungan dari masyarakat itu sendiri masih kurang, sehingga penyakit DBD sangat mudah menyebar ke lingkungan tempat tinggal. Meningkat dan menurunnya kasus DBD ini tidak hanya bergantung kepada tenaga kesehatan dan pemerintah saja, tetapi juga di perlukan kesadaran prilaku lingkungan sehat dari masyarakat itu sendiri.


Banyak orang yang tidak menghiraukan kasus DBD ini, namun sebenarnya kasus ini sangat berbahaya, dan mereka tidak menyadari. Oleh karena itu juga diperlukan peran dari pemerintah/ dinas kesehatan terutama tenaga kesehatan. Tenaga kesehatanlah yang paling berperan dalam menyikapi bagaimana agar masyarakat peduli hidup sehat, lingkungan sehat, mengerti tentang penyebab dan cara menanggulangi masalah DBD ini.
Dalam menyikapi hal ini, sebaiknya tenaga kesehatan benar – benar memantau dan mengawasi lansung serta ikut berperan di dalam lingkungan masyarakat dalam membentuk prilaku lingkungan sehat atau hidup bersih. Misalnya melakukan pemantauan ke setiap rumah apakah lingkungan mereka sudah mencapai standar lingkungan sehat atau belum, tenaga kesehatan tidak hanya memberikan penyuluhan atau sekedar promosi saja.






Referensi :






4.      Pengaruh ekosistem terhadap terjadinya penyakit
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk dari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Menjalin suatu keseimbangan interaksi manusia dengan lingkungannya pada tarap optimal dan batas-batas tertentu untuk menjamin kehidupan yang tetap sehat (well being). Bila kondisi yang optimal dapat dicapai karena timbulnya interaksi yang “menekan” kehidupan, maka kesehatan lingkungan sampai batas-batas dimungkinkan dapat menyerasikan diri melalui berbagai upaya.
Ekosistem memainkan peranan penting dalam melindungi kesehatan manusia dengan mengatur iklim, udara, air dan penyakit menular serta menyediakan perawatan penyakit yang efektif. Meningkatnya penyakit di kalangan manusia disebabkan oleh terganggunya jasa lingkungan akibat penebangan hutan, pembangunan pertanian, terganggunya aliran air, urbanisasi dan perubahan iklim. Alam menyediakan paket kesehatan yang paling lengkap di Bumi; terdiri dari pengendalian iklim, sumber air bersih dan terbarukan; makanan yang berlimpah dari hutan dan laut, dan, bila diperlukan, obat-obatan untuk berbagai penyakit. Jika kita bertindak sekarang, kita dapat mengamankan sistem alam yang sangat vital itu bagi kesehatan manusia. Hidup kita bergantung padanya.
Kesimpulan :
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa ekosistem sangat berperan atau berpengaruh terhadap kehidupan terutama kesehatan, karena jika ekosistem nya tidak optimal maka akan berdampak tidak baik untuk kehidupan serta dapat menimbulkan penyakit bahkan juga bisa menular dan menyebar pada lingkungan kehidupan.

Referensi :
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&uact=8&ved=0CEYQFjAE&url=http%3A%2F%2Fwww.civas.net%2Fsites%2Fdefault%2Ffiles%2Fseminar%2FMedik-Konservasi-dan-Ecohealth-sebagai-pendekatan-transdisiplin-tata-naipospos.pdf&ei=PF4GVdeKD43muQSC8IHQAg&usg=AFQjCNHatMF4M1b_4kkOCrko0XBFyBpC6A&bvm=bv.88198703,d.c2E

Tidak ada komentar:

Posting Komentar